Rabu, 04 April 2018

Kumpulan Peribahasa


Peribahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip, dan aturan tingkah laku. 
No. Peribahasa: Arti
1 Air tenang menghanyutkan. Orang pendiam, biasanya berilmu banyak.
2 Ada gula ada semut  Di tempat yang ada rejeki, dikerumuni orang
3 Ada udang di balik batu  Ada maksud yang tersembunyi
4 Air beriak tanda tak dalam. Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya
5 Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.
6 Air susu dibalas dengan air tuba  Kebaikan dibalas dengan keburukan
7 Alah bisa karena biasa  Segala kesulitan tidak akan terasa lagi bila sudah biasa mengerjakannya. 
8 Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusui Anak sendiri disia-siakan, anak orang lain diperhatikan
9 Asam digunung garam di laut akhirnya bertemu  di belanga Kalau memang sudah jodoh di mana saja pasti bertemu
10 Bagai anak ayam kehilangan induknya Ribut/ bercerai-berai karena kehilangan panutan/tumpuan
11 Bagai kacang lupa akan kulitnya Seseorang yang melupakan asal-usulnya
12 Bagai makan buah simalakama Seseorang yang terjebak dalam suatu keadaan yang serba salah.
13 Bagai menegakkan benang basah Melakukan pekerjaan yang jelas sia-sia
14 Bagai pinang dibelah dua sama/ serupa/ mirip
15 Bagai telur di ujung tanduk Berada dalam situasi yang sulit
16 Bagaikan air di daun talas Orang yang tidak punya pendirian.
17 Bagaikan langit dan bumi Dua hal yang sangat berbeda
18 Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya. Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.
19 Belum beranak sudah ditimang Bersenang-senang sebelum maksud tercapai
20 Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian  Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
21 Berat sama dipikul ringan sama dijinjing  Susah dan senang sama-sama merasakan
22 Berdiang di abu dingin Tidak mendapatkan apa-apa
23 Bergantung di akar lapuk  Minta perlindungan kepada orang yang lemah
24 Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
25 Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.  Dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya selalu berhati-hati.
26 Bermain api hangus, bermain air basah Semua pekerjaan akan mempunyai akibat/risiko
27 Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.  Seia sekata atau bersatu padu.
28 Besar kapal, besar pula gelombangnya Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin besar cobaannya
29 Besar pasak daripada tiang Besar pengeluaran daripada pendapatan (berhutang)
30 Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar Melakukan sebuah pekerjaan dalam waktu yang lama, asalkan tujuan tercapai
31 Buruk muka cermin dibelah  Diri sendiri yang berbuat salah orang lain dikorbankan/disalahkan
32 Dalam lautan bisa diduga, dalam hati siapa tahu Isi hati seseorang tidak dapat ditebak
33 Daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah  Lebih baik mati daripada hidup menanggung malu
34 Datang tampak muka, pergi tampak punggung  Datang atau pergi di tempat tertentu, sebaiknya pamit
35 Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu  Perbuatannya kelihatan baik tapi hatinya sangat buruk
36 Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung Jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.
37 Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak Kesalahan sendiri tak kelihatan walau besar, kesalahan orang lain diketahui walaupun kecil
38 Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang juga  Jasa baik takkan terlupa walau sudah mati
39 Hangat-hangat tahi ayam kemauan yang tidak kuat/ tidak tetap
40 Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading  Orang baik-baik yang meninggal, jasanya masih dikenang dan ditiru juga
41 Hidup segan mati tak mau  Tak ada gairah hidup, senantiasa merana dan sengsara
42 Jauh di mata dekat di hati Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.
43 Jauh panggang dari api  Tidak sesuai dengan yang diharapkan
44 Jika pandai menitih buih selamat badan di seberang  Cita-cita akan tetap tercapi jika pandai berusaha, tak mudah berputus asa, serta sangat berhati-hati
45 Kalah jadi abu, menang jadi arang  Dalam bertengkar siapa yang menang atau kalah sama-sama merugi
46 Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.
47 Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah  Kasih sayang anak tak mampu menandingi kasih sayang ibu kepada anak
48 Katak hendak jadi lembu  Ingin meniru orang lain yang lebih kaya dan pandai tetapi badannya sendiri yang hancur binasa
49 Ke bukit sama didaki, ke lembah sama dituruni  Senang atau susah dilakukan bersama-sama
50 Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya  Setiap daerah mempunyai tata cara /aturan hidupnya sendiri
51 Laksana burung dalam sangkar.  Seseorang yang terikat oleh keadaan.
52 Lempar batu sembunyi tangan  Tidak bertanggung jawab atas segala perbuatannya
53 Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai  Memiliki cita-cita, tetapi tidak punya kemampuan
54 Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.
55 Malu bertanya sesat di jalan  Siapa malu bertanya jika tidak tahu, tentu akan merugi
56 Membagi sama adil, memotong sama panjang. Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
57 Menang jadi arang, kalah jadi abu. Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
58 Menegakkan benang basah  Melakukan pekerjaan yang jelas sia-sia
59 Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri  Membuka rahasia keluarga, diri sendiri yang ikut rugi
60 Menjilat air liur  Mencabut janjinya sendiri kepada orang lain
61 Musang berbulu ayam  Menyembunyikan kepalsuan dibalik kepandaian
62 Musuh dalam selimut Berpura-pura baik di hadapan seseorang, tetapi di belakangnya bermaksud jahat
63 Nasi sudah menjadi bubur  Sesuatu yang sudah terlanjur tak mungkin diurungkan lagi
64 Pagar makan tanaman  Seseorang merusak sesuatu yang justru harus dijaga
65 Panas setahun dihapus hujan sehari  Kebaikan yang lama dipupuk dirusakkan oleh keburukan yang hanya sekali/sekejap
66 Pucuk dicita ulam pun tiba  Mendapatkan sesuatu yang memang diharapkan
67 Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh. Seiya sekata dalam semua keadaan.
68 Sambil menyelam minum air Melakukan dua pekerjaan dalam satu waktu.
69 Sedia payung sebelum hujan Bersiap-siap sebelum kesulitan menimpa diri
70 Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit  Sesuatu yang sedikit jika kumpulkan akan menjadi banyak jumlahnya
71 Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui   Sekali bekerja berbagai masalah terselesaikan
72 Semakin tinggi pohon, semakin besar anginnya Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin besar cobaannya
73 Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
74 Seperti anjing dengan kucing Dua orang yang apabila bertemu selalu bertengkar
75 Seperti api dalam sekam Sesuatu yang tersembunyi suatu saat akan meledak
76 Seperti ilmu padi makin tua makin merunduk  Seseorang yang makin berilmu hendaknya makin tak sombong
77 Seperti pungguk merindukan bulan.  Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai.
78 Setinggi terbang bangau akhirnya kembali ke kubangan juga    Sejauh-jauh orang merantau akhirnya pulang ke kampung asalnya juga
79 Siapa menebar angin akan menuai badai/ Siapa yang menanam akan memetik Siapa yang melakukan sesuatu akan mendapat manfaat/ kerugian yang sesuai
80 Tak ada gading yang tak akan retak Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
81 Tak lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan  Tetap tegar walaupun dalam hidupnya banyak cobaan
82 Tangan mencencang, bahu memikul Barang siapa berbuat kesalahan akan menanggung risikonya
83 Terpegang di abu hangat Mencampuri hal yang menyusahkan
84 Tiada rotan akar pun jadi Tidak ada yang bagus, yang jelek juga tidak apa-apa.
85 Tong kosong nyaring bunyinya. Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.
86 Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar