1.
Menggunakan ungkapan dalam kalimat
-
Ungkapan adalah gabungan dua kata
atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan
suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih. Gabungan kata
ini jika tidak ada konteks yang menyertainya memiliki dua kemungkinan makna:
makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak sebenarnya (makna kias atau
konotasi). Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah gabungan kata itu termasuk
ungkapan atau tidak, harus ada konteks kalimat yang menyertainya.
Contoh soal:
A.
Di kampung ini Pak Rato sangat dikenal
warga. Dia supel, jujur dan suka
membantu. Dengan senang hati ia akan memberi bantuan kepada warga lain yang
membutuhkan. Bahkan tanpa diminta pun,jika melihat orang lain
repot,dibantunya.Meskipun hanya sekedar tenaga.
Ungkapan
yang sesuai dengan sikap Pak Rato adalah....
A.
ringan tangan
B. ringan kaki
C. kaki tangan
D.
tangan hampa
Jawaban
A
-
ringan tangan : suka menolong
-
ringan kaki : cekatan
-
kaki tangan : orang suruhan
-
tangan hampa : tidak membawa apa-apa
B.
Di kelasku sering terjadi kehilangan barang,
karena ada si ........... di antara kami.
A.
Bunga desa
B.
Bintang kelas
C.
Panjang tangan
D.
Anak emas
Jawaban C
-
Bunga desa : gadis paling cantik
-
Bintang kelas : anak terpandai
-
Panjang tangan : suka mencuri
-
Anak emas : anak kesayangan
2.
Menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf narasi
-
Paragraf Narasi adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa
yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
Ciri-ciri paragraf naratif:
a) Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
b) Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
c) Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman)
tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat
kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
Bacalah!
(1) Pagi yang cerah bagi Lyla untuk
mencari kayu bakar di hutan.
(2) Di tengah perjalanan menuju
tujuan Lyla melirik ke seluruh sisi hutan, maklum ini
pengalaman pertama kalinya pergi ke
hutan.
(3) Tak terasa ia telah tiba di
hutan yang lebat, suara-suara hewan terdengar nyaring,
tampaknya Lyla mulai agak takut.
(4) Berangkatlah ia bersama Sang
Kakek menuju hutan yang lebat.
Urutan kalimat-kalimat di atas
agar menjadi paragraf narasi yang padu adalah....
A. 1
– 4 – 2 -3
B.
1 – 3 – 2 -4
C.
2 – 4 – 1 - 3
D.
2 – 3 – 1 -4
Jawaban A
3.
Menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf deskripsi
-
Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat,
mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis.
Ciri-ciri paragraf deskripsi:
a) Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan
alam dll)
b) Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek
Contoh
soal:
Bacalah kalimat-kalimat tersusun acak
berikut!
1)
Meja
itu terbuat dari kayu jati.
2)
Meja
bewarna coklat muda ini terlihat sangat cocok dengan ruang belajar Budi yang
sedikit gelap.
3)
Meja
itu tingginya kurang lebih 75 cm lebarnya sekirar 50 cm dengan panjang 1,5
meter.
4)
Meja
yang dibelikan bapak untuk Budi sudah sampai.
Urutan tepat
kalimat agar menjadi paragraf deskripsi yang padu adalah …
A.
4)
– 2) – 3) – 1)
B.
3)
– 2) – 4) – 1)
C. 4) – 1) – 3) – 2)
D.
3)
– 2) – 1) – 4)
Jawaban C
-
Urutan kalimat deskripsi di atas
diawali dengan pernyataan umum, diikuti pernyataan-pernyataan khusus
4.
Menunjukkan kesalahan penggunaan kata pada paragraf
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Gubernur D.K.I Jakarta mengadakan peninjauan mendadak ke
Taman Ismail Marzuki (TIM). Di TIM Gubernur langsung menuju
ke gedung yang baru selesai dipugar yaitu Ruang Arsip H.B. Yassin.
Kesalahan
pada paragraf tersebut adalah penulisan ...
A. D.K.I
B.
Ruang Arsip
C.
TIM
D.
H.B. Yassin
Jawaban
A
-
Penulisan singkatan Daerah Khusus
Ibukota adalah DKI tanpa titik.
5.
Menggunakan ejaan sesuai kaidah
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Penggunaan huruf kapital dalam kalimat berikut
ini yang benar adalah ...
A.
Di Teluk Jakarta terdapat Kepulauan Seribu
B. Di teluk Jakarta-terdapat Kepulauan Seribu
C. Di Teluk Jakarta terdapat kepulauan Seribu
D. Di Teluk Jakarta terdapat kepulauan seribu
Jawaban
A
-
Salah satu penggunaan huruf kapital
adalah pada nama geografi. Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu adalah nama
geografi. Sedangkan ‘di’ terletak pada awal kalimat. Jadi ketiganya ditulis
dengan huruf kapital.
6.
Menggunakan tanda baca sesuai kaidah
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Wah bagus sekali lukisan itu
Penggunaan tanda baca yang tepat pada kalimat
tersebut adalah ….
A.
Wah, bagus sekali lukisan itu!
B.
Wah, bagus
sekali lukisan itu?
C.
Wah bagus sekali lukisan itu!
D.
Wah bagus sekali, lukisan itu!
Jawaban
A
-
Tanda koma ditulis setelah kata
seru. Tanda seru ditulis untuk mengakhiri kalimat seru.
7.
Memperbaiki kesalahan ejaan pada kalimat/ paragraf
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Penduduk Desa Makmur mulai mengerjakan
sawah. Mereka akan menumbuhkan padi. Karena musim
penghujan sudah hadir Mereka berharap panen tahun ini
lebih baik.
Perbaikan pilihan kata
yang digarisbawahi pada paragraf tersebut adalah ....
A. membajak, menanamkan, ada
B. membajak, bertanam, ada
C. membajak, ditanam, datang
D.
membajak, menanam, datang
Jawaban
D
-
sesuai dengan konteks kalimat
8.
Memperbaiki kesalahan tanda baca pada kalimat
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Aini dilahirkan di PONTIANAK, 3, JULI, 1990.
Perbaikan yang digarisbawahi pada kalimat di
atas adalah....
A.
Pontianak, 3 Juli l998
B.
Pontianak 3, Juli l998
C.
Pontianak, 3, Juli, 1998
D.
Pontianak 3, Juli, 1998
Jawaban
A
-
Tanda koma diletakkan di antara nama
kota dan tanggal
9.
Memperbaiki penulisan/ penggunaan istilah/ kata
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Semua siswa wajib merasakan upacara
setiap hari Senin.
Perbaikan kata yang bercetak miring pada
kalimat tersebut yang tepat adalah …
A.
Mengikuti
B.
Mendalami
C.
Menjalani
D.
Menyatakan
Jawaban
A
-
sesuai dengan konteks kalimat
10.
Memperbaiki penggunaan kata bentukan/ berimbuhan pada
kalimat
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Penulisan
imbuhan me- yang benar terdapat pada kalimat…
A. Ia tidak mau merubah pendiriannya.
B. Para
teroris dituduh membom gedung bertingkat.
C. Kakak
menyubit adiknya karena nakal.
D. Petani
sedang memupuk tanamannya.
Jawaban
D
-
Merubah seharusnya mengubah
-
Membom seharusnya mengebom
-
Menyubit seharusnya mencubit
11.
Memperbaiki tata kalimat pada paragraf
(berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Contoh soal:
Kepada para siswa-siswi yang akan mengikuti
lomba futsal mohon berkumpul di lapangan.
Kalimat tersebut akan efektif bila diperbaiki
menjadi....
A.
Kepada para siswa
harap berkumpul.
B.
Para siswa yang akan
mengikuti lomba futsal mohon berkumpul di lapangan.
C.
Kepada para siswa yang
akan mengikuti lomba futsal mohon berkumpul di lapangan.
D.
Siswa yang akan mengikuti lomba futsal mohon
berkumpul di lapangan.
Jawaban
D
-
Kalimat efektif adalah kalimat yang
secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
-
Syarat kalimat efektif :
1) Bentukan kata harus sesuai EYD
1) Bentukan kata harus sesuai EYD
2) Struktur kalimat tepat
3) Menggunakan kata baku
4) Kelogisan
5) Selalu menggunakan EYD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar